You did nothing...
But giving me shelter
In these rainy days...
"Life moves on pretty fast. If you don't stop and look around once in a while, you could miss it..."
My world might just turn upside down.
Adalah zat racun yang menyebabkan rasa sakit, yang sengaja disuntikkan ke dalam tubuh. Racun membuat tubuh rentan terhadap penyakit, tapi racun sakit harus ditelan agar tubuh imun terhadap sakit yang sama.
This is part of Steve Jobs speech... (don't know exactly when he gave this speech). But it's a really good one. Just read on and you would agree with me.
"No one wants to die. Even people who want to go to heaven don't want to die to get there. And yet death is the destination we all share. No one has ever escaped it. And that is as it should be, because Death is very likely the single best invention of Life. It is Life's change agent. It clears out the old to make way for the new. Right now the new is you, but someday not too long from now, you will gradually become the old and be cleared away. Sorry to be so dramatic, but it is quite true.
Your time is limited, so don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma, which is living with the results of other people's thinking. Don't let the noise of others' opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary."
Steve Jobs is the CEO of Apple, which he co-founded in 1976, and Pixar, the Academy-Award-winning animation studios which he co-founded in 1986.
I don’t know what happen to me. I opened a diving website today… and I see a little picture of beach, with a hint of mountain tip almost hidden at the background. It is soooo… beautiful! And what funny about it is that… at the sudden, my heart was filled with an overwhelming feeling. Perasaan campur aduk seperti gado-gado lontong pedas sedang, yang kalau dibungkus pake kertas cokelat biasanya dikasih karet merah.
Definitely something something… is happening to me. And it has something to do with my last trip to
Diving bikin gue makin cinta sama laut. Dan cintanya sungguh memabukkan. Mmm… mabuk laut sebanyak 3 kali! Shame on you, Iyus!! Untungnya nggak seperti nyetir , drunk diving bukanlah suatu hal yang dilarang pemerintah, apalagi agama! Diwarnai mabuk-mabukan itu gue tetap harus melakukan 6 kali dive. Pasang dan bongkar alat di atas kapal yang terayun-ayun dibuai ombak. Ah... kata “buai“ kayaknya masih terlalu halus ding.. “diguncang“ lebih tepatnya!
Let me see... Enam kali dive, dua kali di daerah sekitar darmaga di hari pertama, lanjut hari kedua ke Kotok Kecil, dua kali di KarangBongkok, dan sekali di Karang Congkak. Diving site-nya mungkin nggak terlalu istimewa. But it is true though that many times, I still amazed by the wonder of nature. Ngeliat ikan yang lucu-lucu kalo di laut, dan lezat kalau sudah berada di darat. Bikin mata berpendar-pendar dan perut lapar! Hahaha... just kidding. Pemandangan yang nggak bisa gue lupain adalah ngeliat sekitar 10 ekor ikan sedang baris rapih, menghadap ke satu karang, terus diem nggak bergerak. Lagi sekolah, atau lagi sholat? Nggak jelas…
Gara-gara pemandangan aneh-aneh itulah gue sering kepergok bengong sama “mba’ buddy” Dewi. Beberapa kali Dewi sampai harus melambai-lambaikan tangannya di depan masker, begitu ada tanda-tanda gue bengong. Ternyata dia takut kalau gue sampe kena Nitrogen Narchosis… Hehehe… thanks buddy!
Untung nggak ada kesulitan yang cukup berarti selama dive kemaren. Meski pada awalnya gue sempet ngalamin kesulitan untuk mendarat dengan mulus. Waktu dive di dermaga area, gue beberapa kali hampir ngedudukin bulu babi. Waaaa…!! Itu karena gue masih suka nggak liat-liat bawah dan nggak bisa ngatur keseimbangan supaya kaki duluan yang napak… bukannya pantat.
Tapi yang paling seru justru penyelaman terakhir. Padahal kondisi gue waktu itu agak2 nggak fit karena sempet jackpot dua kali. Ombak besar, angin laut, kedinginan… yah, no wonder lah. Sebenernya udah hampir nggak sanggup masang alat-alat. Tapi berkali-kali gue coba ngeyakinin diri… Ucapan Deddy yang ngingetin gue kalau ini penyelaman gue yang terakhir, juga makin bikin gue semangat. Malah gue makin pengen cepet-cepet nyebur. Udah nggak tahan mualnya! Di bawah kita disambut ombak besar. Cepat-cepat megang tambang supaya nggak hanyut. Tapi begitu descend, ombak udah nggak begitu berasa. Malah jalur jelajah kita termasuk mudah dan nggak bikin capek. Just go with the flow. Nggak perlu ngepak fin kenceng-kenceng, karena kita bergerak searah dengan arus. Gue sebut sebagai penyelaman paling seru, karena di penyelaman terakhir ini gue udah mulai bisa kontrol buoyancy dan bisa lebih puas sight seeing. Tapi sial, gara-gara menghindari kontak tubuh dengan seseorang (gue lupa siapa) kaki gue kena Hydroid (sejenis rumput laut yang berbisa) yang ada di belakang gue. Ouch.. panas dan peurih! Setelah kurang lebih 25 menit jelajah, Andri sang leader, memberi aba-aba untuk naik ke atas. Wah... my last dive was a success!Walaupun begitu naik ke kapal, gue jackpot lagi. Sayang, karena ombak kurang bersahabat… kita terpaksa kembali ke P. Pramuka. Kelompok kedua juga terpaksa melakukan dive terakhir di sekitar dermaga.
The great news is... my instructure think that I am now skilled enough for diving. Ah, leganya…! So guys, anywhere you wanna go for a dive… just ask me. Cause I might wanna come with you. (Cieeeeh…
Pictures, to be posted soon…
moon info |